Senin, 26 November 2018

puisiku mengapa waktu?????


Mengapa?

Mengapa begitu sakit saat merindu?
Rindu akan masa-masa yang saat ini sering kusebut dengan masa-masa kebebasan
Masa kecilku dulu                                                                                                                                      
Masa dimana tak ada yang harus kupikirkan saat ku bisa tidur sepuas nafas
Masa dimana kubebas berlarian mengejar awan
Masa dimana aku bebas untuk jujur tentang dunia yang fana ini
Bebas melakukan sesuatu tanpa tujuan
Mungkin sedikit bodoh menurut orang dewasa                                                                                                                                              
Tapi itulah definisi kebebasan menurutku

Akan tetapi “Dia”  telah merebut kebebasan itu dariku
Ya, dia, Waktu!!!!
Terimakasih waktu,,,
Terimakasih karena kau telah merebut segala kebebasanku
Egois mengatakan kalau aku tak mau kau terus berjalan menemaniku
Tapi itulah keinginanku sekarang ini
Disaat dunia mulai mengekangku
Menghantamku dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyakitkan jiwa
Dan hanya Tuhan yang tau jawabannya


Angka Indeks Statistik261118


A.    Pengertian Angka Indeks
Angka indeks adalah angka perbandingan yang dinyatakan dalam persentase untuk mengukur perubahan relatif satu variabel atau lebih pada waktu tertentu atau tempat tertentu, dibandingkan dengan variabel yang sama pada waktu atau tempat yang lainnya. Singkatnya, angka indeks adalah angka perbandingan untuk mengukur perubahan variabel yang dinyatakan dalam persentase. 

Angka indeks digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan variabel yang berkaitan dengan banyak aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, angka indeks digunakan hampir di seluruh cabang ilmu pengetahuan. Kedokteran, ekonomi, fisika, geografi, dan psikologi adalah contoh cabang ilmu pengetahuan yang menggunakan jasa angka indeks.

B.     Macam-Macam Angka Indeks
Ada enam macam angka indeks, yaitu:
a. Angka indeks harga, yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan harga dari suatu periode ke periode lainnya. Secara umum, angka indeks harga dirumuskan sebagai berikut:



b. Angka indeks jumlah (kuantitas), yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan jumlah dari suatu periode ke periode lainnya. Secara umum, angka indeks jumlah dirumuskan sebagai berikut:


c. Angka indeks nilai (value), yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan nilai dari suatu periode ke periode lainnya. Nilai dihitung dengan cara mengalikan harga dengan jumlah (kuantitas). Secara umum, angka indeks nilai dirumuskan sebagai berikut:


d. Indeks Harga Konsumen (IHK) (bahasa Inggrisconsumer price index) adalah nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household). IHK sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gajiupahuang pensiun, dan kontrak lainnya. Untuk memperkirakan nilai IHK pada masa depan, ekonom menggunakan indeks harga produsen, yaitu harga rata-rata bahan mentah yang dibutuhkan produsen untuk membuat produknya. [1] Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI). Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan. IHK mengukur harga sekumpulan barang tertentu (sepertti bahan makanan pokok, sandang, perumahan, dan aneka barang dan jasa) yang dibeli konsumen
Adapun rumus untuk menghitung IHK adalah:
IHK = (Pn/Po)x100 Di mana, Pn = Harga sekarang Po = Harga pada tahun dasar
e. Indeks harga perdagangan besar adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga antarwaktu dari suatu paket jenis barang pada tingkat perdagangan besar atau penjualan secara partai besar. Indeks harga ini merupakan salah satu indikator untuk melihat perkembangan perekonomian secara umum serta sebagai bahan dalam analisa pasar dan moneter, dan disajikan dalam bentuk indeks umum dan juga sektoral yang meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri, impor, dan ekspor. Jumlah besar artinya tidak atau bukan eceran. Di sini memang sulit untuk menentukan tentang batasan jumlah besar di dalam suatu perdagangan, karena biasanya dilihat dari dua matra yang kadang-kadang tidak selalu bisa dipertemukan. Matra yang dimaksud adalah kuantitas dan nilai,pengertian jumlah besar tidak bisa diukur dengan kuantitas karena kuantitas yang besar belum tentu menjamin tingkat perdagangan besar.
Rumus IHPB
 Bulan ke Bulan (month to month)
IHPB Bulanan (m-t-m) =(InIn−1−1)×100
Dimana:
In : IHPB periode bulan ke-n
I(n-1) : IHPB periode bulan ke-(n-1)
IHPB year-to-date (y-t-d) =(IntIDes.(t−1)−1)×100
Dimana:
Int : IHPB bulan ke-n tahun ke-t
IDes.(t−1) : IHPB Desember tahun ke-(t-1)
IHPB year-on-year (y-o-y)  =(IntIn.(t−1)−1)×100
Dimana:
Int : IHPB bulan ke-n tahun ke-t
In.(t−1) : IHPB bulan n tahun ke-(t-1)
B. Pemilihan Responden
1.      Responden dipilih secara purposif yaitu perusahaan besar yang terdiri dari perusahaan industri / produsen, pedagang besar, eksportir dan importir.
2.      Responden terpilih adalah perusahaan yang menjual atau mengusahakan banyak ragam komoditas dan data harga komoditas tersebut dapat dipantau secara berkesinambungan.

f. Nilai tukar petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.[1][2][3] Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.[4] Pengumpulan data dan perhitungan NTP di Indonesia dilakukan oleh Biro Pusat Statistik.[1]
Indeks harga yang diterima petani (IT) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga produsen atas hasil produksi petani. Dari nilai IT, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.
IT dihitung berdasarkan nilai jual hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani, mencakup sektor padipalawijahasil peternakanperkebunan rakyatsayuranbuah, dan hasil perikanan (perikanan tangkap maupun budi daya).
Indeks harga yang dibayar petani (IB) adalah indeks harga yang menunjukkan perkembangan harga kebutuhan rumah tangga petani, baik kebutuhan untuk konsumsi rumah tangga maupun kebutuhan untuk proses produksi pertanian. Dari IB, dapat dilihat fluktuasi harga barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan IB juga dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan.
IB dihitung berdasarkan indeks harga yang harus dibayarkan oleh petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penambahan barang modal dan biaya produksi, yang dibagi lagi menjadi sektor makanan dan barang dan jasa non makanan.
Secara umum NTP menghasilkan 3 pengertian :
·         NTP > 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu lebih baik dibandingkan dengan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik dan menjadi lebih besar dari pengeluarannya.
·         NTP = 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu sama dengan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya.
·         NTP < 100 berarti NTP pada suatu periode tertentu menurun dibandingkan NTP pada tahun dasar, dengan kata lain petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun dan lebih kecil dari pengeluarannya.
Nilai tukar petani dapat bervariasi di setiap daerah dan berfluktuasi seiring waktu. Nilai tukar petani dihitung secara skala nasional maupun lokal.
g. Angka Indeks Tertimbang
Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.

1) Metode agregatif sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus seperti di bawah ini.
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang

C.    Langkah-Langkah Penyusunan Angka Indeks
Untuk menyusun angka indeks diperlukan langkah-langkah berikut:

a. Menentukan Tujuan
Penentuan tujuan harus jelas, karena berhubungan dengan jenis data yang harus dikumpulkan. Misalnya, pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat grosir. Jika pemerintah ingin menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK) maka pemerintah harus mengumpulkan data harga-harga komoditas pada tingkat eceran.

b. Menentukan Cara Pengambilan Data
Pengambilan data bisa dilakukan dengan cara sampel (contoh) atau populasi (keseluruhan). Apabila ingin menghemat biaya dan waktu maka sebaiknya cara sampel yang digunakan.

c. Memilih Sumber Data
Sumber data yang digunakan sebaiknya sama, karena tiap sumber data memiliki teknis dan cara pengambilan data yang berbeda sehingga menghasilkan data yang berbeda pula. Sebagai contoh, jumlah pengangguran menurut Departemen Tenaga Kerja akan berbeda dengan data jumlah pengangguran menurut BPS (Biro Pusat Statistik). Oleh karena itu, bila ingin menghitung angka indeks jumlah pengangguran, sebaiknya pilih salah satu sumber data agar datanya konsisten.

d. Memilih Tahun Dasar (Base Year)
Tahun dasar adalah tahun yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Angka indeks pada tahun dasar selalu diberi nilai 100. Jadi, bila pada suatu tahun angka indeksnya melebihi 100 (melebihi tahun dasar) artinya telah terjadi kenaikan. Dan bila angka indeksnya di bawah 100, berarti telah terjadi penurunan. Misalnya, jika tahun 2000 dipakai sebagai tahun dasar maka angka indeks tahun 2000 pasti bernilai 100. Jika setelah dihitung ternyata angka indeks tahun 2001 sebesar 122, berarti telah terjadi kenaikan.

Sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih tahun dasar, yaitu:
1) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya merupakan tahun pada saat keadaan perekonomian sedang stabil (tidak dalam keadaan inflasi atau deflasi yang tinggi).
2) Tahun dasar yang dipilih sebaiknya jangan terlalu jauh dengan tahun yang ingin dihitung angka indeksnya. Sebaiknya jarak tahun yang dihitung dengan tahun dasar tidak lebih dari 10 tahun.

e. Memilih Metode Penghitungan
Secara garis besar ada dua macam metode penghitungan, yaitu metode tidak tertimbang dan tertimbang. Metode tidak tertimbang tidak menggunakan faktor penimbang, sedangkan metode tertimbang menggunakan faktor penimbang. Faktor penimbang adalah faktor yang digunakan untuk membedakan pentingnya suatu barang terhadap barangbarang yang lain. Jika memilih metode tertimbang, kita harus menentukan faktor penimbang yang tepat.